Bahasa Indonesia memang dikenal sebagai salah satu bahasa yang mudah dipelajari. Maka tak heran banyak orang asing yang berbondong-bondong mempelajari bahasa Indonesia termasuk salah satu sekolah di Australia yakni Tranby College. Sekolah yang berada di wilayah Perth ini memasukkan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa kelas 1 SD hingga kelas delapan SMP. Setelah itu, sekolah akan memberi pilihan kepada siswa apakah tetap mau melanjutkan belajar bahasa Indonesia atau tidak. Siswa sekolah di sana mempelajari bahasa Indonesia selama 240 menit atau tiga kali pertemuan dalam seminggu.
"Mereka bisa memilih terus mempelajari bahasa Indonesia atau tidak sejak
kelas sembilan," ujar Vicki Richardson selaku guru Bahasa Indonesia di
Tranby College seperti dilansir dari Okezone. "Setiap minggu kami memiliki
empat jam mata pelajaran bahasa Indonesia." Vicki mengungkapkan bahwa
bahasa Indonesia yang ia ajarkan meliputi kosa kata dan tata bahasa. Selain
itu, ia juga menjelaskan bahwa alasan dibalik ketertarikan siswanya untuk
belajar bahasa Indonesia adalah karena kekaguman pada budaya nusantara salah
satunya adalah Bali.
Untuk saat ada sekitar 57 siswa tingkat atas yang tertarik belajar bahasa Indonesia diantaranya 33 siswa dari kelas IX, 12 siswa dari kelas X, 11 siswa dari kelas XI dan 1 siswa dari kelas XII. Meski begitu, Vicki mengaku sering mengalami kesulitan mengajar bahasa Indonesia karena sulitnya mencari sumber dan partner orang Indonesia asli untuk praktek berbicara. "Kami tidak memiliki siaran televisi dalam bahasa Indonesia, begitu juga siaran radio," keluh Vicki. "Selain itu, belum banyak masyarakat Indonesia di sini yang mudah kami temui untuk bicara, siswa
Untuk saat ada sekitar 57 siswa tingkat atas yang tertarik belajar bahasa Indonesia diantaranya 33 siswa dari kelas IX, 12 siswa dari kelas X, 11 siswa dari kelas XI dan 1 siswa dari kelas XII. Meski begitu, Vicki mengaku sering mengalami kesulitan mengajar bahasa Indonesia karena sulitnya mencari sumber dan partner orang Indonesia asli untuk praktek berbicara. "Kami tidak memiliki siaran televisi dalam bahasa Indonesia, begitu juga siaran radio," keluh Vicki. "Selain itu, belum banyak masyarakat Indonesia di sini yang mudah kami temui untuk bicara, siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar